Seoranglelaki menjawab: "Aku." Beliau berkata; "Aku tidak ingin ada yang menyelisihi aku dalam membaca Al Qur`an." Ma'mar berkata; dari Az Zuhri; sejak saat itu orang-orang tidak lagi membaca (bacaan) di saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengeraskan suara (bacaannya). Jenis-Jenis Kesalahan Dalam Membaca Al-Qur`anKesalahan Laḥn di dalam membaca Al-Qur`an terbagi menjadi dua, yaitu Kesalahan Laḥn jali dan kesalahan Laḥn khafiLaḥn jali kesalahan nyataLaḥn jali adalah salah satu dari kesalahan-kesalahan di dalam membaca lafal Al-Quran dan kesalahan itu dapat menyebabkan perubahan makna dalam khafi kesalahan yang samarDan Laḥn khafi adalah kesalahan di dalam membaca lafal Al-Qur`an, akan tetapi kesalahan tersebut tidak sampai menyebabkan perubahan makna dalam bacaan PenerapannyaContoh Penerapan Laḥn jali kesalahan nyataDi bawah ini adalah contoh-contoh di dalam penerapan kesalahan/Laḥn jali di dalam membaca Al-Qur`anMendommahkan huruf tā` pada lafal أَنْعَمْتَ pada ayatصِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَkarena huruf tā` pada ayat itu jika didommahkan akan menjadi ḍamīr mutakallim kata ganti orang pertama, padahal huruf tā`di dalam ayat itu seharusnya berharakat fathah, karena itu adalah ḍamīr mukhāṭab orang kedua.Mendommahkan pengucapan baris huruf hā` dari lafal لله dalam firman Allah الْحَمْدُ لِلَّهِMengganti suatu huruf dengan huruf yang lain; seperti mengganti huruf ain dengan hamzahMengganti huruf ḍād ض menjadi ẓā` ظ pada lafal الضَّالِّينَTidak mentasydidkan pengucapan huruf yā` ي pada lafal إِيَّاكَ di dua huruf dāl pada lafal نَعْبُدُ, atau mengucapkannya dengan menambahkan huruf wāw yang memperpanjang Penerapan Laḥn khafi kesalahan yang samarDi bawah ini adalah contoh-contoh di dalam penerapan pada Laḥn khafi di dalam membaca Al-Qur`anTidak menyempurnakan pengucapan huruf hamzah pada lafal الْحَمْد dan اهْدِنَاMengurangi jumlah gunnah pada lafal كُنْتُمْTidak menyempurnakan gunnah ketika waqaf berhenti dalam lafal جَآنَّTidak menyempurnakan pengucapan tasydid pada lafal خَفِيًّاMengurangi mad pada lafal الضَّالِّينَ, atau berlebihan mengucapkan tasydid huruf huruf yang harusnya ditipiskan atau pembahasan kita pada kali ini tentang “Kesalahan-Kesalahan Dalam Membaca Al-Qur`an” BermanfaatBaca Juga Tingkatan Dalam Membaca Al-Qur`ān
Mulaidari frase, klausa, kalimat, hingga hal-hal yang perlu diperhatikan mulai dari subjek, predikat, danobjek. Kemudian aspek kesalahan berbahasa yang terakhir yaitu semantik. Semantiksendiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari makna. Semantik berada di seluruhatau di semua tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis (Abidin, 2019).

Selasa, 26 Zulqaidah 1444 H / 31 Juli 2012 1403 wib views Oleh Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Tidak diragukan lagi bahwa membaca Al-Qur'an adalah ibadah sangat agung. Banyak nash yang menerangkan akan besarnya keutamaan dan pahalanya. Di antara yang paling masyhur, Al-Qur'an akan memberikan syafaat bagi pembacanya pada hari kiamat. Disebutkan dalam Shahih Muslim, dari Abu Umamah al-Bahili Radhiyallahu 'Anhu, ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ "Bacalah oleh kalian Al-Qur'an, karena ia akan datang memberi syafaat kepada pembacanya pada hari kiamat." Keutamaan membaca Al-Qur'an ini semakin meningkat saat bulan Ramadhan. Di mana setiap amal kebaikan di dalamnya dilipatgandakan pahalanya. Terlebih Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam melalui Malaikat Jibril pada bulan Ramadhan. Juga pada bulan ini, Malaikat Jibril mendatangi beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk mendengarkan bacaan Al-Qur'an beliau dan mengecek hafalannya. Keistimewaan ibadah membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan ini kita temukan pada perhatian besar dari ulama salaf terhadapnya. Mereka memperbanyak tilawah Qur'an baik di dalam shalat maupun di luar shalat. Pada bulan Ramadhn, Utsman bin Affan radliyallah 'anhu menghatamkan Al-Qur'an sehari sekali. Sebagian ulama salaf yang lain menghatamkannya pada shalat malamnya setiap tiga hari sekali. Sebagian lain menghatamkannya semingu sekali. Imam Syafi'i rahimahullah, pada bulan Ramadhan menghatamkan Al-Qur'an sampai 60 kali. Beliau membacanya di luar shalat. Imam Qatadah senantiasa menghatamkan setiap tujuh hari sekali dan pada bulan Ramadlan setiap tiga hari sekali. Puncaknya pada sepuluh hari terakhir, beliau menghatamkannya setiap malam. Imam Az-Zuhri rahimahullah jika sudah memasuki Ramadhan tidak membaca hadits dan tidak hadir di majlis ilmu, beliau hanya membaca Al-Qur'an dari mushaf. Sufyan Al-Tsauri jika sudah masuk Ramadhan meninggalkan segala bentuk ibadah dan hanya membaca Al-Qur'an. Ibnu Rajab rahimahullah berkata "Maksud adanya larangan membaca Al-Qur'an menghatamkannya kurang dari tiga hari yaitu jika dirutinkan tiap hari. Namun, jika di kesempatan yang utama seperti bulan Ramadlan dan tempat yang mulia seperti di Makkah bagi penduduk luar makkah, dianjurkan memperbanyak tilawah Al-Qur'an di sana, untuk menghargai kemuliaan tempat dan waktu tersebut. Ini adalah pendapat imam Ahmad, Ishaq, dan imam-imam lainya. Hal ini didukung dengan amalan selain mereka." Kesalahan Dalam Membaca Al-Qur'an Agungnya ibadah tilawatul Qur'an di bulan mulia ini terkadang tidak dibarengi dengan pengetahuan cukup dari pembacanya. Karena semangat memperbanyak qira'ah dan mengejar hatam berulang, banyak dari mereka yang jatuh dalam kesalahan saat membacanya. Di antaranya, membaca Al-Qur'an tanpa menggerakkan lisan dan menimbulkan bunyi bacaan. Membacanya dengan hanya melihat mushaf dan membolak-baliknya. Di antara alasannya, membaca dengan hatinya. Sesungguhnya membaca Al-Qur'an yang benar sesuai ketetapan syariat sehingga diberi janji pahala sapuluh kebaikan pada setiap hurufnya -sebagaimana petunjuk hadits shahih- adalah membacanya dengan menggerakkan lisan dan kedua bibir walaupun hanya menghasilkan suara yang sangat lirih yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri. Karena hakikat dari membaca secara istilah adalah mengeluarkan bunyi dengan lisan. Sehingga orang yang diam tidaklah disebut qari' membaca. Karenanya disebutkan dalam hadits shahih, أَنَا مَعَ عَبْدِي إِذَا هُوَ ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ "Aku bersama hamba-Ku selama ia mengingatku dan bergerak kedua bibirnya menyebut nama-Ku." HR. Ibnu Majah , dishahihkan Syaikh Al-Albani Membaca Al-Qur'an yang syar'i haruslah dengan mengucapkannya. Tidak cukup dengan hati semata. Sementara melihat mushaf sambil membolak-baliknya tanpa mengucapkan sesuatu, maka ini bukan tilawah. Itu masuk dalam bagian bab tafakkur dan tadabbur. Memang di dalamnya ada pahala, tapi ia tidak mendapatkan janji dalam hadits tentang keutamaan membaca Al-Qur'an. Maka dalam ibadah membaca Al-Qur'an, seseorang harulah mengucapkan huruf-hurufnya sehingga ia tidak terlewat dari mendapatkan pahalanya yang besar. Dan inti dari mengucapkan adalah menggerakkan dua lisan walaupun tidak menimbulkan suara yang keras. Ini merupakan pendapat mayoritas ulama. Imam Malik rahimahullah ditanya tentang orang yang membaca di dalam shalatnya, bacaannya tidak terdengar oleh orang lain dan tidak pula oleh dirinya sendiri dan ia tidak menggerakkan lisannya. Beliau menjawab "Ini bukan membaca, sesungguhnya membaca adalah dengan menggerakkan lisan." Ibnu al-Hajib rahimahullah berkata, "Tidak boleh membaca lirih tanpa menggerakkan lisan, karena jika ia tidak menggerakkan lisannya berarti ia tidak membaca, ia hanya hanya bertafakkur merenungi." Al-Kasani rahimahullah berkata, "Membaca tidak bisa kecuali dengan menggerakkan lisan dalam mengucapkan huruf. Tidakkah engkau lihat, orang shalat yang mampu membaca apabila ia tidak menggerakkan lisannya dalam mengucapkan huruf maka tidak sah shalatnya. Begitu juga, kalau ia bersumpah tidak membaca satu surat dari Al-Qur'an, lalu ia melihatnya dan memahaminya serta tidak menggerakkan lisannya maka ia tidak menyalahi melanggar sumpahnya." Penutup Niat baik untuk memperbanyak Qira'atul Qur'an dan mengejar hatamnya secara berulang sering membuat seseorang mengabaikan adab dan tatacara membaca Al-Qur'an yang benar. Salah satunya, membacanya dengan tidak menggerakkan lisan dan mengomat-kamitkan kedua bibir sehingga keluar bunyi, minimal bisa didengar sendiri. Padahal disebut membaca, kalau dibarengai dengan menggerakkan lisan dan kedua bibir sehingga keluar bunyi, minimal bisa didengar oleh diri sendiri. Sedangkan sebatas melihat mushaf dan membolak-balikkannya tidaklah disebut bagian dari ibadah tilawatul Qur'an atau qiratul Qur'an. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/ Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita! +Pasang iklan Gamis Syari Murah Terbaru Original FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas? Di sini Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan > jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub 0857-1024-0471 Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller NABAWI HERBA Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon 60%. Pembelian bisa campur produk > jenis produk.

CandraYuri Nuralam • 05 Agustus 2022 17:39. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan tiga tersangka kasus dugaan suap pembayaran restitusi pajak proyek pembangunan jalan tol Solo Kertosono pada Kantor Pajak Pratama (KPP) Pare, Jawa Timur. Tersangka ditahan usai diumumkan sebagai tersangka. "Tim penyidik melakukan upaya paksa
Pada Hakikatnya kita sebagai mahasiswa tentunya akan dihadapkan dengan segala macam bentuk tugas perkualihan yang menuntut kita berfikir kreatif dan kritis, salah satu nya adalah karya ilmiah. Karya Ilmiah dan Mahasiswa tidak bisa dilepaskan mengingat mahasiswa merupakan manusia akademik, berbeda dengan karangan cerpen atau puisi yang dulu pernah kita buat semenjak di bangku Sekolah Dasar, di sini karya ilmiah juga merupakan karangan yang mengandung ilmu pengetahuan dan kebenaran ilmiah yang menyajikan fakta dan disusun secara sistematis menurut metode penulisan dengan menggunakan bahasa ragam ilmiah. Secara ringkas dapat diartikan bahwa pada dasarnya karya ilmiah merupakan laporan ilmiah. Laporan yang dimaksud dapat berupa laporan kegiatan ilmiah, kegiatan kajian, dan kegiatan penelitian, baik penelitian lapangan, laboratorium, maupun kepustakaan. Karya ilmiah sebagai laporan kegiatan ilmiah memiliki berbagai jenis, yaitu makalah, artikel, laporan buku/bab, karya tulis ilmiah, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, dan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Unnes. 2010 Selain itu, pada Pedoman Karya Ilmiah Unnes tahun 2010 menjelaskan menganai jenis karya ilmiah berdasarkan tujuanya dapat diklasifikasikasi menjadi dua. Pertama, karya ilmiah yang bertujuan untuk memenuhi tugas-tugas perkuliahan. Bentuk karya ilmiah ini yaitu makalah, laporan buku/bab, dan karya tulis ilmiah. Sebagai bagian dari tugas perkuliahan, karya ilmiah tersebut merupakan bagian dari sistem Satuan Kridit Semester SKS yang merupakan komponen tugas terstruktur yang harus dipenuhi oleh mahasiswa di luar perkuliahan. Kedua, karya ilmiah yang bertujuan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan program studi yang ditempuh oleh mahasiswa. Bentuk karya ilmiah ini yaitu tugas akhir TA untuk jenjang Diploma, skripsi untuk jenjang Strata 1 S-1, tesis untuk jenjang Strata 2 S-2, dan disertasi untuk jenjang Strata 3 S-3. Tugas akhir wajib disusun oleh mahasiswa program ahli madya,. Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahaisswa dalam penelitian yang berhubungan denghan masalah yang sesuai dengan bidang studinya untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelas Sarjana. Kemudian, tesis wajib disusun oleh mahasiswa program Magister S-2 dan disertasi wajib disusun oleh mahasiswa program Doktor S-3 dalam rangka menyelesaikan studinya. Melihat begitu pentingnya karya ilmiah bagi para mahasiswa, maka pada ebook ini akan memaparkan bagaimana penulisan karya ilmiah, terutama esai dan artikel ilmiah, kemudi akan menjelaskan pula mengenai penulisan kutipan dan referensi dan tanda baca agar menjadi suatu pedoman bagi para mahasiswa dalam membuat suatu karya ilmiah.
KesalahanTanda Baca Dan Huruf Miring Kesalahan berbahasa dalam bidang ejaan meliputi kesalahan penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda koma, penggunaan tanda hubung, penggunaan tanda titik (Manaf, 2013). Data 1: Tribunnews Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Berita "Fakta Baru Anak Bunuh Ayah di Tegal, Kubur Jasad di Secara istilah koran berasal dari bahasa Belanda Krant dan bahasa Perancis courant yang berarti “saat ini”. Koran atau surat kabar adalah sebuah bacaan yang dicetak pada kertas yang tipis dan lebar. Koran merupakan salah satu media massa cetak yang sangat tersohor di kalangan masyarakat, mulai dari masyarakat lapisan rendah hingga ke tingkat pejabat-pejabat tinggi. Meski di zaman modern ini sudah banyak media saingan koran seperti media elektronik televisi dan radio serta internet, tetapi koran tetap memiliki pembacanya sendiri. Untuk itulah pada kesempatan kali ini, Artikel Kami akan membahas mengenai pengertian, jenis, dan kesalahan bahasa dalam koran. Pengertian KoranSecara umum koran adalah jenis media massa yang memberitakan kejadian sehari-hari dalam kehidupan masyarakat. Sebagian lagi menyebut koran dengan nama surat kabar. Koran biasanya ditujukan sebagai kegiatan komersil dari penerbit koran yang bersangkutan. Tulisan-tulisan yang terdapat dalam sebuah koran dihasilkan oleh para penulis berita yang disebut sebagai wartawan. Wartawan tersebut bertugas untuk menulis kejadian-kejadian menarik yang terjadi di tengah masyarakat. Koran biasanya terbit setiap hari, namun ada juga yang terbit secara mingguan atau bulanan. Koran ber-manfaat bagi masyarakat untuk mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi di daerahnya atau daerah lain atau negara lain. Tanpa koran, masyarakat tidak akan mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi di luar jangkauan pergaulannya. Jadi, koran adalah sarana bagi masyarakat untuk meluaskan pandangannya tanpa harus hadir secara langsung untuk menggali informasi dari kejadian yang bersangkutan. Jenis-Jenis Koran Para ahli membagi jenis media massa koran menjadi tiga yang diuraikan sebagai berikut. 1. Koran Harian Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu, seperti pada libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Koran Harian Nasional, Koran Harian Daerah, dan Koran Harian Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan masih hangat diperbincangkan orang. Sementara cara penyampaiannya menggunakan sistem staright news atau berita yang apa adanya. 2. Koran Mingguan Koran yang terbit setiap seminggu sekali biasanya mengangkat berita tentang hiburan, sport atau olahraga, dan juga in depth news atau liputan mendalam tentang suatu peristiwa atau informasi tertentu. Gaya kepenulisan di koran mingguan biasanya cenderung bergaya feature atau deskriptif. 3. Koran Khusus Contoh koran khusus ialah koran yang dibuat khusus untuk komunitas muslim di Inggris. Jenis koran khusus ini biasanya terbit lebih lama dari koran yang biasanya, bisa satu kali dalam sebulan atau mungkin dua kali dalam seminggu. Kesalahan Bahasa yang Umum Ada dalam Koran Pada media massa koran seringkali ditemukan kesalahan penerapan kaidah bahasa Indonesia, baik ejaan, istilah asing, pemilihan kata, pembentukan kata, kalimat, maupun ditemukannya berbagai istilah gaul yang seharusnya tidak layak diterapkan di media massa yang menjadi konsumsi masyarakat luas. Kesalahan Umum Ejaan bahasa Indonesia Para ahli mengklasifikasikan contoh kesalahan ejaan dalam Bahasa Indonesia menjadi. aKesalahan penulisan kata depan di, ke, dan dari. Kata depan memiliki fungsi untuk menyatakan arah atau menunjukkan tempat. Menurut kaidah yang tertera di dalam Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, kata depan harus dituliskan secara terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya, kata “di studio” harus dipisah. Kata depan di penulisannya dipisah dari studio. Pada kata “ke atas”, kata depan ke harus ditulis secara terpisah dari kata atas. Begitu pula kata “dari samping” penulisan kata depan dari dipisahkan dengan kata samping. Ketika membaca koran, kita masih sering menemukan penulisan kata depan yang digandeng dengan kata selanjutnya, seperti ditempat, kerumah, darisana, dan lain-lain. Kesalahan penulisan kata depan ini sebisa mungkin harus dihindari mengingat hal tersebut bertentangan dengan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. b Kesalahan lain yang sering terjadi ialah masalah penulisan gabungan kata. Menurut kaidah tata bahasa baku bahasa Indonesia, bagian-bagian gabungan kata harus dituliskan secara terpisah. Misalnya tanda tangan, tanggung jawab, kerja sama, lipat ganda. Apabila gabungan-gabungan kata itu mendapatkan awalan, kaidahnya menyatakan bahwa awalan itu harus dituliskan serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya. Contoh kata tanggung jawab mendapat imbuhan awalan ber- maka penulisannya menjadi bertanggung jawab. Selanjutnya apabila gabungan kata itu memperoleh akhiran, kaidahnya menyatakan bahwa akhiran itu harus dituliskan serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya kata lipat ganda mendapat akhiran –kan maka penulisannya menjadi lipat gandakan. c Selain bentuk gabungan kata seperti yang telah dijelaskan pada poin 1 dan 2, dalam bahasa Indonesia juga terdapat gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata atau sudah dianggap benar-benar berpadu. Gabungan kata yang sudah dianggap satu ini harus dituliskan secara serangkai. Misalnya apabila, barangkali, daripada, bagaimana, dan lain-lain. Kesalahan Umum Penggunaan Tanda Baca Kesalahan penggunaan tanda baca masih sering sekali dijumpai dalam penulisan berita atau artikel di koran. Tanda baca yang biasanya salah digunakan ialah tanda baca titik, koma, serta tanda hubung. Kesalahan penggunaan tanda baca ini bisa berakibat fatal terhadap perubahan makna seperti contoh yang tertera dalam tabel berikut. No Contoh Makna 1 Istri gubernur,baru meninggal. Yang meninggal ialah istri gubernur 2 Istri, gubernur baru, meninggal Yang meninggal dua orang, istri dan gubernur baruKesalahan Umum Penulisan Unsur Serapan Penulisan unsur serapan diatur oleh kaidah yang tercantum di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Menurut Ahli, unsur serapan adalah unsur bahasa lain yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, baik yang berasal dari bahasa daerah yang ada di Indonesia sendiri maupun yang berasal dari bahasa asing. Baca Juga Ragam Bahasa Stilistika Penyerapan kata atau istilah asing dapat dialukan dengan dua jalan, yaitu 1 menyerap sepenuhnya kata atau istilah asing dalam bentuk yang utuh sehingga baik lafal maupun ejaannya seperti bahasa asli dan 2 menyerap kata atau istilah asing dengan mengadakan penyesuaian lafal atau ejaannya. Kesalahan penulisan unsur serapan yang paling sering ditemukan di media massa koran ialah unsur serapan yang berasal dari bahasa daerah maupun bahasa asing tidak ditulis miring. Seharusnya semua kata yang bukan berasal dari bahasa Indonesia haruslah dicetak miring. Misalnya penulisan kata asing “check up” haruslah ditulis miring check up. Begitu pula kata yang berasal dari bahasa daerah seperti “rek”, “konco”, “do-lan” haruslah ditulis miring rek, konco, dolan. Kesalahan Umum Pemilihan Kata yang Baku dan Tidak Baku Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui penggunaan kata-kata yang tidak baku digunakan di media massa koran. Contoh 1 Keputusan rapat itu tidak bisa dirubah lagi. 2 Tidak ada yang bisa merubah keputusan rapat itu. Kata-kata dirubah dan merubah pada kalimat di atas bukan kata baku bahasa Indonesia. Kedua kata tersebut berasal dari kata ubah, apabila ubah mendapat imbuhan {di-} dan {me-} menjadi diubah bukan dirubah, mengubah bukan merubah. Masih banyak lagi kesalahan-kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baku. Parahnya lagi, penulisnya pun terkadang tidak sadar bahwa kata-kata yang digunakan dalam berita atau artikel yang dimuat itu bukanlah kata baku dalam bahasa Indonesia. Kesalahan Umum Pemilihan Ragam Bahasa Formal dan Nonformal Koran lokal maupun koran nasional acapkali masih sering menggunakan ragam bahasa nonformal. Meskipun koran tersebut berstandar lokal yang artinya pembacanya hanya melingkupi suatu wilayah tertentu, tetapi rasanya tidak etis bila ragam bahasa dalam berita atau laporan yang disampaikan menggunakan bahasa nonformal. Untuk itulah diperlukan pembinaan agar dapat disortir yang mana ragam bahasa formal dan ragam bahasa nonformal yang boleh disajikan dalam suatu naskah berita atau informasi. Semoga informasi mengenai pengertian, jenis dan kesalahan bahasa dalam koran ini dapat bermanfaat buat sobat semuanya. Terima kasih. ANALISISKESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM KARANGAN PESERTA DIDIK KELAS V MIN 2 TAKALAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar 7Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Jakarta: Dharma Art, 2015), h. 597. 8. baca. Kesalahan penggunaan
This study aims to 1 describe the form of language errors in terms of the use of punctuation and italics contained in the online news text detik news and news stands, 2 Explain the form of language errors in terms of the use of punctuation and dominant italics appear in online news text seconds news and news stands. This research uses descriptive research with a qualitative approach. The data in this research are sentences containing language errors in punctuation in online news text detik news and news stands. Data collection techniques used are reading and note-taking techniques. reading techniques, namely by reading repeatedly the contents contained in the online news column. Next, note-taking techniques are used to write down problems in reading. The note taking technique used is to write down words or sentences which are forms of spelling mistakes in the language. After being analyzed and described based on the form of errors in the spelling fields which include punctuation and italics, then it is concluded from the improvement of the sentence. The results showed that the analysis of spelling errors in the form of punctuation and italics contained 11 errors from two online news detiknews and tribunnews. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free BAHASTRA Vol. 40 No. 1 Tahun 2020 10 – 19 DOI email bahastra UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN BAHASTRA Analisis kesalahan penggunaan tanda baca dan huruf miring dalam teks berita online detiknews dan tribunnews Anisa Yuli Rahma Fitriani a, 1*, Laili Etika Rahmawati b, 2 a Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta b Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta 1310160064 *; Sejarah artikel Diterima Revisi Dipublikasikan 28 November 2019 15 April 2020 30 April 2020 Penelitian ini bertujuan untuk 1 Mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa dari segi penggunaan tanda baca dan huruf miring yang terdapat dalam teks berita online detik news dan tribun news, 2 Menjelaskan bentuk perbaikan kesalahan berbahasa dari segi penggunaan tanda baca dan huruf miring yang dominan muncul dalam teks berita online detik news dan tribun news. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata kalimat yang mengandung kesalahan berbahasa pada tanda baca dalam teks berita onlinedetik newsdan tribun news. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik baca dan catat. teknik baca, yakni dengan membaca secara berulang-ulang isi yang terdapat dalam kolom berita online. Selanjutnya, teknik catat yang digunakan untuk menuliskan permasalahan dalam bacaan. Teknik catat yang digunakan yaitu mencatat kata atau kalimat yang merupakan bentuk kesalahan berbahasa bidang ejaan. Setelah dianalisis dan dideskripsikan berdasarkan bentuk kesalahan dalam bidang ejaan yang liputi tanda baca dan huruf miring kemudian disimpulkan dari perbaikan kalimat tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis kesalahan ejaan yang berupa tanda baca dan huruf miring terdapat 11 kesalahan dari dua berita online detiknews dan tribunnews. Kata kunci Kesalahan berbahasa Berita Berita onlineKey word Language errors News Online news This study aims to 1 describe the form of language errors in terms of the use of punctuation and italics contained in the online news text detik news and news stands, 2 Explain the form of language errors in terms of the use of punctuation and dominant italics appear in online news text seconds news and news stands. This research uses descriptive research with a qualitative approach. The data in this research are sentences containing language errors in punctuation in online news text detik news and news stands. Data collection techniques used are reading and note-taking techniques. reading techniques, namely by reading repeatedly the contents contained in the online news column. Next, note-taking techniques are used to write down problems in reading. The note taking technique used is to write down words or sentences which are forms of spelling mistakes in the language. After being analyzed and described based on the form of errors in the spelling fields which include punctuation and italics, then it is concluded from the improvement of the sentence. The results showed that the analysis of spelling errors in the form of punctuation and italics contained 11 errors from two online news detiknews and tribunnews. Copyright © 2018 Universitas Ahmad Dahlan. All Right Reserved Pendahuluan Berita menjadi salah satu peranan penting dalam masyarakat dengan adanya berita kita dapat mengetetahui semua informasi. Berita pada umumya hanya dibuat versi cetaknya. Tetapi, berita saat ini sudah berkembang luas. Seperti berita online yang saat ini mudah diakses menggunakan jaringan internet dan didapatkan dimana pun kita berada. Kehadiran internet saat ini yang menyediakan berbagai ragam informasi dan berita lambat laun mulai mengalahkan kepopuleran koran. Bahkan banyak situs berita di internet menyajikan berita dengan cepat dan tanpa memungut biaya. Berita cetak atau koran mudah sekali di dapatkan dan bentuk koran biasanya dicetak di kertas buram dengan harga ekonomis tidak menguras kantong. Proses penyajian berita dapat dilakukan secara langsung. Masyarakat mudah sekali mendapatkan informasi yang terdapat pada surat Anisa Yuli Rahma Fitriani, dkk Analisis kesalahan penggunaan tanda baca BAHASTRA 11 kabar atau berita online Rahmawati Nur & Didah, 2018. Menurut Alber, 201856 dalam tabloid pentingnya menggunkan kosakata baku yang mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PEUBI. Berita yang ada dalam media massa menjadi suatu cara untuk menciptakan suatu realitas yang diinginkan mengenai peristiwa atau orang yang dilaporkan. Oleh karena itu proses seleksi dan reproduksi, berita surat kabar sebenarnya merupakan laporan peristiwa yang artifisial atau buatan, tetapi tidak dapat diklaim sebagai objektif oleh surat kabar untuk mencapai tujuan-tujuan ideologo dan bisnis dari surat kabar tersebut Sihobing, 2017. Berita berisi mengenai informasi-informasi terbaru yang berada di sekitar kita dan disajikan dengan cara ditulis. Media juga menjadi sarana untuk penyebaran ideologi penguasaan dan sebuah kontrol publik. Media juga menjadi alat untuk membangun budaya yang dominan Suwartini, 2014 . Penulisan dalam berita onlinesama dengan koran. Hanya saja terdapat perbedaan dalam proses pemuatannya, dimana berita online menggunakan atau media cetak merupakan media yang tidak hanya disajikan dalam pemberitaan saja akan tetapi mempunyai dan ideologi tertentu Yosi, 2014 . Tampilan awal ketika dibuka yang terdapat dalam berita online hanya muncul judul berita dan ketika ingin membaca berita tersebut harus mengeklik pada tampilan layar berita. Koran tidak kalah dengan berita online. hanya saja, berita online lebih cepat update atau akses sedangkan koran harus melewati tahapan terlebih dahulu seperti dicetak. Bahasa dalam berita cetak maupun berita online tidak hanya membahas mengenai politik , tetapi juga membahas mengenai semangat nasionalisme Sari Rika Dewi, Fadhilah & Nucifera, 201926 Berita online banyak terbagi menjadi berbagai beberapa yang salah satunya artikel yang dimuat untuk menyampaikan informasi seperti kejahatan, korupsi, bencana alam, pembunuhan dan lain-lain Sutrisna, 2017. Berita yang terdapat dalam detik news dan tribun news sangatlah menarik mulai dari penyajian berita. Penyajian berita tribun news identik dengan gambar-gambar yang besar, berita singkat, dan menarik. Sedangkan detik news dalam mengakses berita lebih mudah, dan bisa diakses kapanpun tampilan menarik dan lebih banyak tulisannya dari pada gambar. Penggunaan media massa seperti berita digunakan sebagai penyampaian sebuah pesan Prihantoro & Fitriani, 2015. Penyajian dalam berita masih banyak terjadi kesalahan dalam penulisan hampir semua berita onlinedan cetak. Seperti berita yang terdapat dalam detik news dan tribun news. Biasanya kesalahan yang terdapat dalam berita online ini kurang teliti dalam penyuntingan sehingga kesalahan mudah terjadi. Kesalahan terdapat pada ejaan. Kesalahan dalam bidang ejaan seperti penggunaan huruf kapital, tanda hubung, tanda titik, tanda koma, kesalahan petik tunggal, tanda kurung, tanda tanda titik dua, tanda seru. Dalam berita tribun news masih banyak kesalahan yang terjadi dalam berita yang disajikan berbeda dengan detik news hanya beberapa tulisan dalam bacaan yang terdapat kesalahan. Dalam penulisan bahasa Indonesia sebaiknnya lebih diperhatikan lagi agar terlihat baik dan benar dalam penulisan. Hal yang harus diperhatikan adalah kaidah kebahasaan dan pemilihan kata yang tepat agar pembaca tidak mengalami kesulitan saat membaca. Penggunaan bahasa yang mengikuti kaidah yang dianggap baku merupakan pemakaian bahasa dengan benar. Dengan pengggunaan bahasa yang baik dan benar akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat, pelajar dan khususnya pembaca berita. Penelitian ini menganalisis mengenai analisis kesalahan berbahasa yang terdapat dalam berita online detik news dan tribun news. Analisis kesalahan berbahasa berhubungan erat dengan linguistik. Secara umum linguistik memiliki arti ilmu yang mempelajari sebuah bahasa yang meliputi bidag fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik Rahmawati, Kartikasari, & Sukoco, 2014. Kesalahan meliputi kesalahan dari segi ejaan. Kesalahan ejaan yaitu penggunaan tanda baca dalam tulisan atau berita. Dalam penempatan pada posisi tanda baca salah maka, makna yang terkandung dalam tulisan tersebut berbeda dengan maksud atau tujuannya Arizona & Rusmito, 2016. Menurut Lantuba, Yanis Men, 2017107 Ejaan dalam penulisan sangatlah pengting. Kesalahan ejaan bisa menimbulkan kegagalam pembaca, kegagalan disebabakan ketidakpaham tulisan yang di dilakukan oleh penulis. Ejaan merupakan lambang bunyi ujaran, menempatkan tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda hubung, tanda seru, tanda pisah, tanda tanya dang garis miring dalam sebuah kata Sasongko Dwi Sempu, 201829 Kaitanya mengenai kesalahan berbahasa membedakan antara istilah kesalahan berbahasa erordengan kekeliruan berbahasa mistake. Istilah tersebut penyimpangan yang bersifat sistematis, konsisten, da menggambarkan kemampuan seorang peserta didik pada tahap tertentu. Sedangkan kekeliruan merupakan hal menyimpang yang tidak sistematis, yang berada pada wilayah performasi atau perilaku berbahasa. Akan tetapi, kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa harus dikurangi. Kesalahann berbahasa biasanya terdapat dalam media cetak yaitu Anisa yuli rahma fitriani, dkk Analisis kesalahan penggunaan tanda baca BAHASTRA 12 surat kabar yang berbentuk Markhamah & Sabardila, 2010 Analisis kesalahan berbahasa menurut Usha & Kader 2016 pendekatan linguistik terapan yang digunakan untuk mengidentifikasikan bidang-bidang yang sulit bagi pelajar bahasa kedua. Kesalahan dalam berbahasa terjadi tidak hanya di berita. Hampir keseluruhan berita mengalami kesalahan dalam ejaan ,karena berita merupakan media perantaran untuk menghubungkan berita kepada masyarakat Winata, 2019117. Menurut Ariyanti 201914 Analisis kesalahan berbahasa adalah proses dimana seorang peneliti menemukan bentuk kesalahan berbahasa dengan cara mengumpulkan data keseluruhan mengenai kesalahan dengan menggunakan teori-teori terdahulu yang sudah ada. Analisis kesalahan berbahasa sejalan penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain. Yudha 2014 Analisis Keslahan Berbahasa Dalam Karangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasurun Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian Nisa 2018 meneliti tentang analisis kesalahan berbahasa pada berita dalam media surat kabar sinar Indonesia baru. Penelitian Faisah 2018 meneliti tentang analisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam surat menyirat di kantor kelurahan layana indah. Penelitian yang sejalan Ariani 2019 Analisis Kesalahan Ejaan Dalam Karangan Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III 2 Mojorum Kecamatam Gondang Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2018/2019. Penelitian dari Santoso dan Sabardila, Atiqa 2018 meneliti analisis kesalahan berbahasa pidato mahasiswa MPB-UMS yang memerankan diri menjadi calon kepala daerah kabupaten blora. Penelitian yang sama Salam Sucipto, Sumardi 2016 Analisis kesalahan penggunaan tanda baca tanya dan tanda baca titik pada teks dialog siswa. Penelitian sejalan dengan Septina Lisdayanti 2019 Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada Informasi Layanan Niaga Di Kota Bengkulu. Penelitian yang sama dari Kurniasari, Nia Andrianti & Isnaini 2018 meneliti tentang analisis kesalahan ejaan pada salah satu judul berita “isu tka digoreng menjelang pilpres” pada surat kabar tribun jabar edisi 25 april 2018. Penelitian dari Fauzi, Bastanul. Rizal, 2019 meneliti tentang analisis kesalahan ejaan dan kalimat dalam skripsi mahasiswa universitas brawijaya sebagai dasar penentuan strategi, tujuan, dan bahan ajar mata kuliah bahasa indonesia di universitas brawijaya. Penelitian dari N, Km, Sartika, Rasna, & Sudiara 2014 analisis kesalahan bahasa indonesia pada esai mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia sebuah kajian ejaan, diksi, dan struktur. Penelitian yang sejalan Nisa, Khoirun 2017 Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Teks Terjemahan Mahasiswa. Reza Qhadafi 2018 Analisis Kesalahan Penulisan Ejaan yang Disempurnakan dalam Teks Negosiasi Siswa SMA Negeri 3 Palu. Perbedaan dalam penelitian ini pada analisis kesalahan dalam teks berita online detik news dan tribun news yang berfokus pada segi ejaan. Metode Metode penelitian digunakan sebagai alat bantu peneliti dalam memecahkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dalam berita online detik news dan tribun news. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, kalimat yang mengandung kesalahan berbahasa pada bidang ejaan. Data dikumpulkan dengan teknik baca dan catat. Analisis data dalam artikel ini untuk menggali permasalahan yang akan dikaji. Seperti kajian kesalahan berbahasa segi ejaan yang meliputi tanda baca dan huruf miring. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan kajian kesalahan berbahasa bidang ejaan, pada teks berita online detiknews, tribunnews. Hasil dan pembahasan Kesalahan Tanda Baca Dan Huruf Miring Kesalahan berbahasa dalam bidang ejaan meliputi kesalahan penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda koma, penggunaan tanda hubung, penggunaan tanda titik Manaf, 2013. Data 1 Tribunnews Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Berita “Fakta Baru Anak Bunuh Ayah di Tegal, Kubur Jasad di Septic Tank & Dicor, Pelaku Diduga Gangguan Jiwa”. 1. Kesalahan ejaan pada penggunaan tanda hubung. Kutipan berita “Informasi itu disampaikan Kapolsek Warureja Iptu Nugroho Santoso, yang menyatakan pelaku kerap bolak balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan kejiwaan”. Kesalahan Informasi itu disampaikan Kapolsek Warureja Iptu Nugroho Santoso, yang menyatakan pelaku kerap bolak balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan kejiwaan. Perbaikan setelah kata kerap seharusnya menggunakan tanda hubung bolak-balik yang berguna untuk menyambung unsur kata ulang. Kalimat yang tepat Informasi itu disampaikan Kapolsek Warureja Iptu Nugroho Santoso, yang Anisa Yuli Rahma Fitriani, dkk Analisis kesalahan penggunaan tanda baca BAHASTRA 13 menyatakan pelaku kerap bolak-balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan kejiwaan. 2. Kesalahan ejaan pada penggunaan tanda hubung Kutipan berita "Pelaku itu diduga mengalami gangguan jiwa. Bolak balik ke rumah sakit untuk periksa kejiwaan," kata Nugroho, saat mengamankan jalannya autopsi jenazah Rahadi oleh Tim DVI Polda Jateng, di makam desa setempat, Kamis 31/10/2019. Kesalahan "Pelaku itu diduga mengalami gangguan jiwa. Bolak balik ke rumah sakit untuk periksa kejiwaan," kata Nugroho, saat mengamankan jalannya autopsi jenazah Rahadi oleh Tim DVI Polda Jateng, di makam desa setempat, Kamis 31/10/2019. Perbaikan setelah kata gangguan jiwa. Seharusnya menggunakan tanda hubung bolak-balik yang berguna untuk menyambung unsur kata ulang. 3. Kesalahan ejaan pada penggunaan tanda titik Kutipan berita Senada disampaikan Kepala Desa Kendayakan, Rasiun. Informasi dari tetangga sekitar dan keluarga, kata dia, pelaku pernah berobat sampai tiga kali di RS Mitra Siaga Tegal. Kesalahan Senada disampaikan Kepala Desa Kendayakan, Rasiun. Informasi dari tetangga sekitar dan keluarga, kata dia, pelaku pernah berobat sampai tiga kali di RS Mitra Siaga Tegal. Perbaikan kata keluarga seharusnya menggunakan tanda titik agar lebih memperjelas tempat pemberhentian tanda tersebut, tidak seluruhnya menggunakan tanda koma. 4. Kesalaha ejaan pada penggunaan tanda titik Kutipan berita "Kalau diajak komunikasi nyambung kaya orang normal," kata dia Kesalahan "Kalau diajak komunikasi nyambung kaya orang normal," kata dia Perbaikan kata dia diakhir kalimat seharusnya menggunakan tanda titik agar lebih memperjelas tempat pemberhentian tanda tersebut. 5. Kesalahan ejaan pada penggunaan huruf capital Kutipan berita Senada disampaikan Kepala Desa Kendayakan, Rasiun. Informasi dari tetangga sekitar dan keluarga, kata dia, pelaku pernah berobat sampai tiga kali di RS Mitra Siaga Tegal. Kesalahan Senada disampaikan Kepala Desa Kendayakan, Rasiun. Informasi dari tetangga sekitar dan keluarga, kata dia, pelaku pernah berobat sampai tiga kali di RS Mitra Siaga Tegal. Perbaikan setelah kata kelurga seharusnya kata dia menggunaka huruf kapital. Karena dalam kata keluarga diakhiri dengan tanda titik. 6. Kesalahan ejaan pada penggunaan tanda koma Kutipan berita Namun, jika tidak, petugas akan mengambil tindakan tegas kepada dua orang buronan tersebut. Kesalahan Namun, jika tidak, petugas akan mengambil tindakan tegas kepada dua orang buronan tersebut. Perbaikan kata jika tidak seharusnya tidak menggunakan tanda koma. Data 2 Tribunnews Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Berita Uang Ibu PNS PUPR yang Tewas Dicor Digunakan Pelaku Foya-foya Karaoke dan Sewa 2 Wanita. 1. Kesalahan ejaan pada penggunaan huruf kapital Kutipan berita Apriyanita, PNS Kementerian PU. dan pengangkutan jenazah pns yang dicor Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini Kesalahan Apriyanita, PNS Kementerian PU. dan pengangkutan jenazah pns yang dicor Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini Perbaikan setelah kata PU. Seharusnya kata dan menggunakan huruf kapital. Karena dalam kata PU diakhiri tanda titik dan kata PNS harus menggunakan huruf kapital karena singakatan gelar. 2. Kesalahan ejaan pada penggunaan tanda koma Kutipan berita Nopi lalu mengajak dua rekanny,a Amir dan Ilyas 26 untuk ikut beraksi. Kesalahan Nopi lalu mengajak dua rekanny,a Amir dan Ilyas 26 untuk ikut beraksi. Perbaikan dalam penulisan kata rekannya seharusnya kata ny,a tidak disisipi tanda koma. Data 3 Tribunnews Ponakan Pembunuh Paman Jalani Rekontruksi, Mengaku Kesal Saat Dimarahi Sewaktu Bermain Game Online. 1. Kesalahan penggunaan tanda titik. Kutipan berita Ali mengatakan, tak ada fakta baru yang ditemukan dalam. adegan rekonstruksi ini. Kesalahan Ali mengatakan, tak ada fakta baru yang ditemukan dalam. adegan rekonstruksi ini. Perbaikan pada kata dalam seharusya tidak diakhiri dengan tanda titik. Karena bukan akhir dari kalimat. Kalimat berbunyi Ali mengatakan, tak ada fakta baru yang ditemukan dalam adegan rekontruksi ini. 2. Kesalahan penggunaan huruf miring. Kutipan berita Terkait motif pelaku, Ali menyebut berdasarkan hasil BAP, AM mengaku kesal lantaran ia dimarahi pelaku sewaktu sedang bermain game online. Kesalahan Terkait motif pelaku, Ali menyebut berdasarkan hasil BAP, AM mengaku kesal lantaran ia dimarahi pelaku sewaktu sedang bermain game online. Anisa yuli rahma fitriani, dkk Analisis kesalahan penggunaan tanda baca BAHASTRA 14 Perbaikan setelah kata bermain seharusnya game online menggunakan huruf miring yang merupakan bahasa asing. Kalimat berbunyi terkait motif pelaku, Ali menyebut berdasarkan hasil BAP, AM mengaku kesal lantaran ia dimarahi pelaku sewaktu sedang bermain game online. Data 4 Tribunnews Awalnya Cuma Curhat Dengan Bos Suami Istri Lalu Selingkuh Dengan Bos Suami & Rencanakan Bunuh Suami. Kutipan berita Teman curhatnya ini bernama BHS 33 ternyata adalah bos suaminya, VT, dikantor. 1. Kesalahan ejaan pada penggunaan tanda koma Kesalahan Teman curhatnya ini berama BHS 33 ternyata adalah bos suaminya, VT, dikantor. Perbaikan terlalu banyak menggunakan tanda koma dalam satu kalimat. Kalimat perbaikannya teman curhatnya ini bernama BHS 33 ternyata adalah bos suaminya VT dikantor. 2. Kesalahan ejaa pada penggunaan tanda koma Kutipan berita YL dan BHS yang menjalin hubungan terlarang, berselingkuh, kemudian merencanakan pembunuhan terhadap VT, suami sah YL. Kesalahan YL dan BHS yang menjalin hubungan terlarang, berselingkuh, kemudian merencanakan pembunuhan terhadap VT, suami sah YL. Perbaikan terlalu banyak menggunakan tanda koma dalam satu kalimat. Kalimat perbaikannya YL dan BHS yang menjalin hubungan terlarang berselingkuh, kemudian merencanakan pembunuhan terhadap VT, suami sah YL. 3. Kesalahan ejaann penggunaan tanda koma Kutipan berita Di dalam mobil itu, ada juga BK, yang berperan sebagai eksekutor. Kesalahan Di dalam mobil itu, ada juga BK, yang berperan sebagai eksekutor. Perbaikan terlalu banyak menggunakan tanda koma dalam satu kalimat. Kalimat perbaikannya. Di dalam mobil itu ada juga BK, yang berperan sebagai eksekutor. Data 5 Tribunnews Duel Dengan Suami Mantan Istri, Yadi Dolar Tewas Mengenaskan Dengan Tangan Terputus 1. Kesalahan penggunaan huruf kapital Kutipan berita Kabar adanya Kejadian perkelahian hingga tangan korban putus dan meninggal dunia ini cepat menyebar. Kesalahan Kabar adanya Kejadian perkelahian hingga tangan korban putus dan meninggal dunia ini cepat menyebar. Perbaikan kata kejadian seharusnya tidak diawali menggunakan huruf kapital karena kata sebelumnya tidak ada tanda titik. Kalimat berbuyi ” Kabar adanya kejadian perkelahian hingga tangan korban putus dan meninggal dunia ini cepat menyebar”. 2. Kesalahan penggunaan tanda koma Kutipan berita Suryadi diketahui mendobrak pintu samping dengan kaki kanannya, namun saat kakiya berhasil mendobrak salah satu pilar pintu, kaki korban langsung disambut sabetan parang dari arah pelaku yanng berinisial Y alias U. Kesalahan Suryadi diketahui mendobrak pintu samping dengan kaki kanannya, namun saat kakiya berhasil mendobrak salah satu pilar pintu, kaki korban langsung disambut sabetan parang dari arah pelaku yanng berinisial Y alias U. Perbaikan Suryadi diketahui mendobrak pintu samping dengan kaki kanannya, namun saat kakiya berhasil mendobrak salah satu pilar pintu kaki korban langsung disambut sabetan parang dari arah pelaku yanng berinisial Y alias U. Setelah kata pitu seharusnya tidak menggunakan tanda koma. 3. Kesalahan penggunaan tanda koma Kutipan berita Diketahui, menurut informasi warga setempat, Suryadi saat itu mendatangi rumah mantan istrinya, bernama Wati di kawasan Jalan Martapura Lama Komplek Antasari Perdana RT 16, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Kesalahan Diketahui, menurut informasi warga setempat, Suryadi saat itu mendatangi rumah mantan istrinya, bernama Wati di kawasan Jalan Martapura Lama Komplek Antasari Perdana RT 16, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Kesalahan terlalu banyak menggunakan tanda koma dalam satu kalimat. Seharusnya, setelah kata istrinya tdak meggunakan tada koma. Kalimat berbuyi “Diketahui, menurut informasi warga setempat, Suryadi saat itu mendatangi rumah mantan istrinya bernama Wati di kawasan Jalan Martapura Lama Komplek Antasari Perdana RT 16, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar”. Data 1 Detiknews Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Berita “Rektor Tunggu Salinan Putusan untuk Pecat Dosen UNM Pembunuh Zulaiha”. 1. Kesalahan penggunaan tanda titik Kutipan berita “Rektor UNM Prof Husain Syam yang dikonfirmasi detikcom, mengatakan, pihaknya menunggu salinan putusan Pengadilan Negeri PN Sungguminasa, sebelum memberhentikan Wahyu dari statusnya sebagai dosen UNM”. Kesalahan Rektor UNM Prof Husain Syam yang dikonfirmasi detikcom, mengatakan, pihaknya menunggu salinan putusan Pengadilan Negeri PN Sungguminasa, sebelum memberhentikan Wahyu dari statusnya sebagai dosen UNM. Perbaikan setelah kata Prof seharusnya diikuti tanda titik yang merupakan nama gelar. Anisa Yuli Rahma Fitriani, dkk Analisis kesalahan penggunaan tanda baca BAHASTRA 15 Data 2 Detiknews Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Berita “Setahun Pembunuhan Jamal Khashoggi, Dalang Pembunuhan Masih Bebas”. 1. Kesalahan penggunaan huruf miring. Kutipan berita “Tapi tokoh-tokoh kunci seperti al-Qahtani luput dari penyelidikan karena tidak masuk daftar tersangka. Intelijen Turki mengatakan, al-Qahtani terhubung via Skype dengan tim di konsulat Istanbul, ketika Khashoggi diinterogasi dan akhirnya tubuhnya dipotong-potong”. Kesalahan Tapi tokoh-tokoh kunci seperti al-Qahtani luput dari penyelidikan karena tidak masuk daftar tersangka. Intelijen Turki mengatakan, al-Qahtani terhubung via Skype dengan tim di konsulat Istanbul, ketika Khashoggi diinterogasi dan akhirnya tubuhnya dipotong-potong. Perbaikan setelah kata via seharusnya Skype menggunakan huruf miring yang merupakan bahasa asing. 2. Kesalahan penggunaan huruf miring Kutipan berita “Presiden Joko Widodo memberi sambutan hangat kepada Mohammed bin Salman ketika berkunjung ke Arab Saudi April lalu, karena Putra Mahkota Arab Saudi itu menjanjikan "investasi besar" di Indonesia, Jokowi bahkan membuat vlog bersama Mohammed bin Salman”. Kesalahan Presiden Joko Widodo memberi sambutan hangat kepada Mohammed bin Salman ketika berkunjung ke Arab Saudi April lalu, karena Putra Mahkota Arab Saudi itu menjanjikan "investasi besar" di Indonesia, Jokowi bahkan membuat vlog bersama Mohammed bin Salman. Perbaikan kata vlog menggunakan huruf miring yang merupakan bahasa asing. Data 3 Detiknews 1 Pengusaha dan 5 Pembunuh Bayaran Dibui karena 'Outsourcing' Pembunuhan. 1. Kesalahan penggunaan huruf miring Kutipan berita “Dalam kasus yang tidak biasa ini, lima pembunuh bayaran melakukan 'outsourcing' secara berantai terhadap perintah pembunuhan yang diberikan seorang pengusaha lokal untuk rival bisnisnya”. Kesalahan Dalam kasus yang tidak biasa ini, lima pembunuh bayaran melakukan 'outsourcing' secara berantai terhadap perintah pembunuhan yang diberikan seorang pengusaha lokal untuk rival bisnisnya. Perbaikan setelah kata melakukan seharusnya outsourcing menggunakan huruf miring yang merupakan bahasa asing. 2. Kesalahan penggunaan huruf miring Kutipan berita “Dalam kasus ini, sejumlah pembunuh bayaran melakukan 'outsourcing' yakni dengan meneruskan perintah” Kesalahan Dalam kasus ini, sejumlah pembunuh bayaran melakukan 'outsourcing' yakni dengan meneruskan perintah Perbaikan setelah kata melakukan seharusnya outsourcing menggunakan huruf miring yang merupakan bahasa asing. 3. Kesalahan penggunaan tanda petik tunggal Kutipan berita “Wei sepakat dengan tawaran Ling. Sejumlah foto diambil untuk menunjukkan Wei diikat dan disekap sebelum dibunuh. Ling kemudian melaporkan 'kesuksesannya' menjalankan tugas pembunuhan itu, hingga kabar itu sampai ke Tan yang memerintahkan pembunuhan”. Kesalahan Wei sepakat dengan tawaran Ling. Sejumlah foto diambil untuk menunjukkan Wei diikat dan disekap sebelum dibunuh. Ling kemudian melaporkan 'kesuksesannya' menjalankan tugas pembunuhan itu, hingga kabar itu sampai ke Tan yang memerintahkan pembunuhan. Perbaikan kata kesuksesannya tidak menggunakan tanda petik tunggal karena, tidak ada petikan lainnnya yang mengapit. Kalimat berbunyi Wei diikat dan disekap sebelum dibunuh. Ling kemudian melaporkan kesuksesannya menjalankan tugas pembunuhan itu, hingga kabar itu sampai ke Tan yang memerintahkan pembunuhan. 4. Kesalahan penggunaan huruf miring Kutipan berita “Bahkan para pembunuh di China memahami pentingnya subkontrak dalam pekerjaan mereka,” tulis seorang pengguna Weibo, semacam Twitter di China.”Inilah sifat asli bisnis,” tulis pengguna Weibo lainnya. Kesalahan “Bahkan para pembunuh di China memahami pentingnya subkontrak dalam pekerjaan mereka,” tulis seorang pengguna Weibo, semacam Twitter di China.”Inilah sifat asli bisnis,” tulis pengguna Weibo lainnya. Perbaikan setelah kata semacam seharusya kata Twitter menggunakan huruf miring. Kalimat berbunyi “Bahkan para pembunuh di China memahami pentingnya subkontrak dalam pekerjaan mereka,” tulis seorang pengguna Weibo, semacam Twitter di China.”Inilah sifat asli bisnis,” tulis pengguna Weibo lainnya. Data 3 Detiknews Napi Kasus Pembunuhan Taruna Nusantara Daftar Kuliah Disoal, Ini Kata Kalapas 1. Kesalahan penggunnaan tanda pisah Kutipan berita Pengajuan untuk kursus di luar lingkungan LPKA—yang dulu disebut Lapas Anisa yuli rahma fitriani, dkk Analisis kesalahan penggunaan tanda baca BAHASTRA 16 Anak—disebut Lingga sudah melalui sidang Tim Pengamat Permasyaraktan TPP pada 23 Juli 2019. Kesalahan Pengajuan untuk kursus di luar lingkungan LPKA—yang dulu disebut Lapas Anak—disebut Lingga sudah melalui sidang Tim Pengamat Permasyaraktan TPP pada 23 Juli 201 Perbaikan setelah kata LPKA—dan Anak seharusya tidak meggunakan tanda pisah karena kata tersebut sudah jelas. Kalimat perbaikannya “Pengajuan untuk kursus di luar lingkungan LPK yang dulu disebut Lapas Anak. disebut Lingga sudah melalui sidang Tim Pengamat Permasyaraktan TPP pada 23 Juli 2019”. Data 4 Detiknews Pengakuan Ibu Muda di Bandung yang Membunuh Bayinya, Dapat Bisikan Gaib Belum Siap Mengurus Anak. 1. Kesalahan penggunaan tanda titik koma Kutipan berita “&Irm; Iya, saat ini sudah diamankan dan sedang diperiksa untuk kepentingan penyidik. Ibunya berinisial Fm 28,” ujar Kapolrestabes. Kesalahan “&Irm; Iya, saat ini sudah diamankan dan sedang diperiksa untuk kepentingan penyidik. Ibunya berinisial Fm 28,” ujar Kapolrestabes. Perbaikan setelah kata Irm seharusnya tidak menggunakan tanda titik koma. Kalimat berbunyi &“Iya, saat ini diamankan dan sedang diperiksa untuk kepentingan penyidik. Ibunya berinisial Fm 28,” ujar Kapolrestabes. 2. Kesalahan penggunaan huruf miring Kutipan berita Hanya saja, dugaan awal, sang ibu yang baru melahirkan anak pertamanya itu mengalami baby blues syndrome. Kesalahan Hanya saja, dugaan awal, sang ibu yang baru melahirkan anak pertamanya itu mengalami baby blues syndrome. Perbaikan Baby blues syndrome seharusnya menggunakan huruf miring karena merupakan ungkapan asing. Kalimatnya berbunyi, Hanya saja, dugaan awal, sang ibu yang baru melahirkan anak pertamanya itu mengalami baby blues syndrome. 3. Kesalahan penggunaan tanda titik koma Kutipan berita “Kemudian polisi datang &Irm; menanyakan alamt rumah ibu itu. Kesalahan “Kemudian polisi datang &Irm; menanyakan alamt rumah ibu itu. Perbaikan sesudah kata Irm seharusnya tidak menggunakan tanda titik koma. Kalimatnya berbunyi “Kemudian polisi datang &Irm menanyakan alamt rumah ibu itu”. 4. Kesalahan penggunaan tanda titik koma Kutipan berita Dari & Irm; sejumlah keterangan polisi, kata dia, anaknya yang masih bayi dibunuh menggunakan pisau dapur setelah dimandikan. Kesalahan Dari & Irm; sejumlah keterangan polisi, kata dia, anaknya yang masih bayi dibunuh menggunakan pisau dapur setelah dimandikan. Perbaikan setelah kata Irm; seharusnya tidak menggunakan tanda titik koma karena kalimatnya sudah jelas. Kalimat berbunyi “Dari & Irm sejumlah keterangan polisi, kata dia, anaknya yang masih bayi dibunuh menggunakan pisau dapur setelah dimandikan”. 5. Kesalahan penggunaan huruf titik Kutipan berita Setahu kami memang ada bayi baru lahir. Tinggal di rumah mertua. Cuma kami tidak menyangka bakal setragis itu,” kata Sinta 35, warga sekitar. Kesalahan Setahu kami memang ada bayi baru lahir. Tinggal di rumah mertua. Cuma kami tidak menyangka bakal setragis itu,” kata Sinta 35, warga sekitar. Perbaikan setelah kata mertua tidak menggunakan tanda titik. Kalimat berbunyi “Setahu kami memang ada bayi baru lahir. Tinggal di rumah mertua cuma kami tidak menyangka bakal setragis itu,” kata Sinta 35, warga sekitar”. 6. Kesalahan penggunaan tanda koma Kutipan berita Sang ibu yang berada di rumah, dekat menusukkan pisau dapur ke tubuh bayi berusia tiga bulan itu. Kesalahan Sang ibu yang berada di rumah, dekat menusukkan pisau dapur ke tubuh bayi berusia tiga bulan itu. Perbaikan setelah kata di rumah seharusya tidak menggunakan tanda koma. Kalimat berbunyi “Sang ibu yang berada di rumah dekat menusukkan pisau dapur ke tubuh bayi berusia tiga bulan itu”. Data 5 Detiknews Komnas Perempuan Sebut Istri Pelaku Pembunuhan Suami Perlu Digali Akarnya. 1. Kesalahan penggunaan huruf miring Kutipan berita Riri menjelaskan, Komnas Perempuan selama ini menangani kasus femicida, di mana perempuan menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh pasangannya. Kesalahan Riri menjelaskan, Komnas Perempuan selama ini menangani kasus femicida, di mana perempuan menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh pasangannya. Perbaikan katafemicidamenggunakan huruf miring merupakan bahasa asing. Kalimat berbunyi “Riri menjelaskan, Komnas Perempuan selama ini menangani kasus femicida, di mana perempuan Anisa Yuli Rahma Fitriani, dkk Analisis kesalahan penggunaan tanda baca BAHASTRA 17 menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh pasangannya”. 2. Kesalahan penggunaan huruf miring Kutipan berita Biasanya, kasus femicida terjadi setelah ada tindakan KDRT yang cukup lama. Femicida merupakan puncak dari kekerasan terhadap perempuan,” jelas Riri. Kesalahan Biasanya, kasus femicidaterjadi setelah ada tindakan KDRT yang cukup lama. Femicida merupakan puncak dari kekerasan terhadap perempuan,” jelas Riri. Perbaikan Biasanya, kasus femicida terjadi setelah ada tindakan KDRT yang cukup puncak dari kekerasan terhadap perempuan,” jelas Riri. Kata femicidamenggunakan huruf miring merupakan bahasa asing. 3. Kesalahan penggunaan huruf miring Kutipan berita Istri-istri ini bahkan sampai menyewa assassin alias pembunuh bayaran untuk suami. Kesalahan Istri-istri ini bahkan sampai menyewa assassin alias pembunuh bayaran untuk suami. Perbaikan Istri-istri ini bahkan sampai menyewa assassin alias pembunuh bayaran untuk suami. Kata assassin menggunakan huruf miring merupakan bahasa asing. 4. Kesalahan penggunaan tanda koma Kutipan berita Rupanya Aulia memiliki utang Rp 10 miliar untuk usaha restran. Aulia disebut berutang dengan jaminan dua sertifikat, yakni rumah dan bengkel, milik suaminya. Kesalahan Rupanya Aulia memiliki utang Rp 10 miliar untuk usaha restran. Aulia disebut berutang dengan jaminan dua sertifikat, yakni rumah dan bengkel, milik suaminya. Perbaikan dalam satu kaliamt terlalu bayak menggunakan tanda koma serti kata setelah sertifikat, dan bengkel, kalimat perbaikannya berbunyi “Rupanya Aulia memiliki utang Rp 10 miliar untuk usaha restran. Aulia disebut berutang dengan jaminan dua sertifikat, yakni rumah dan bengkel, milik suaminya”. Kaitannya dengan penelitian terdahulu menurut Yulianto 2016 meneliti “Kesalahan Pemakaian Ejaan dalam Tabloid “Kisah Hikmah”. Hasil dari penelitiannya menunjukkan terdapat kesalahan berupa penggunaan tanda titik, tanda koma dan lainya. Sedangkan penelitian saya fokus pada kesalahan tanda baca dan huruf miring yang terdapat dalam berita online detiknews dan tribunnews. Lasiratan 2019 meneliti ”Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan pada Teks Dialog Siswa Kelas VIIC SMP Negeri 4 Tolitoli”. Hasil dari penelitiannnya menunjukkan kesalahan ejaan pada teks dialog yang terdiri dari penggunaan huruf kapital, huruf kecil, tanda koma, tanda titik. Sedangkan dalam penelitian saya terdapat juga kesalahan tanda baca yang di sebabkan kurang cermatnya editing dalam menyusun berita. Nurwicaksono Dwi Bayu 2018 meneliti “Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia pada Teks Ilmiah Mahasiswa”. Hasil penelitiannya menunjukkan dari 424 temuan kesalahan, kesalahan pemakaian huruf 183 atau 43,16% yang dominasi kesalahan pada pemakai huruf miring, kesalahan pada penulisan kata mencapai 145 atau setara 34,20% dominasi kesalahan pada penulisan kata berimbuhan awalan di- dan kata depan di, kesalahan tanda baca 68. Sedangkan dalam penelitian saya terdapat 11 kesalahan tanda baca yang terdapat dalam berita online. Jalal 2012 meneliti “Problematika Kesalahan Bahasa pada Penulisan Skripsi Mahasiswa Universitas Airlangga”. Hasil penelitiannya menunjukkan kesalahan berupa kesalahan ejaan yang disebabkan yang bersangkutan tidak bisa menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sedangkan dalam penelitian yang saya temukan berupa tanda baca dan huruf miring. Ariana 2012 meneliti “Kesalahan Penggunaan Kajian yang Disempurnakan dalam Karya Ilmiah Dosen Unversitas Bina Darma”. Hasil penelitiannya berupa penggunaan EYD dalam artikel penulisan karya Ilmiah dosen. Kesalahan meliputi huruf miring, huruf kapital, tanda titik, tanda koma. Sedangkan dalam penelitian saya terdapat beberapa kesalahan tanda baca pada berita dua sumber berita online. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa dalam teks berita online detik news dan tribun news, yakni kesalahan dari segi tanda baca dan huruf miring meliputi kesalahan penggunaan tanda hubung, penggunaan tanda titik, penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda koma. Kesalahan dalam berita online ini disebabkan adanya ketidakcermatan penyunting dalam menulis berita dan tidak memahami kaidah kebahasaan dalam bahasa Indonesia. Kesalahan ejaan sering sekali terjadi dalam berita online maupun cetak hal ini disebabkan Anisa yuli rahma fitriani, dkk Analisis kesalahan penggunaan tanda baca BAHASTRA 18 kurang cermat dalam menulis. Kesalahan yang terdapat dalam berita tidak banyak hanya beberapa saja. Bahkan pada berita ada juga yang penulisanya seutuhnya benar. Dengan demikian pentingnya untuk belajar bahasa Indonesia agar kemampuan terasah dengan lebih baik dan tidak ada kesalahan yang terjadi dalam sebuah penulisan. Persantunan Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu terselesaikannya artikel ini. Daftar Pustaka Alber. 2018. Analisis Kesalahan Penggunaan Frasa pada Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas. Madah Jurnal Bahasa Dan Sastra, 91, 55. Ariana, S. 2012. Kesalahan Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan Dalam Karya Ilmiah Dosen Universitas Bina Darma. Jurnal Ilmiah Bina Edukai, 52, 53–62. Ariani, P. 2019. Analisis Kesalahan Ejaan Dalam Karangan Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III 2 Mojoarum Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2018/2019. Jurnal Pena SD, 51, 1–7. Ariyanti, R. 2019. Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Baca, dan penulisan Kata Pada Koran Mercusuar. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 44, 12–28. Retrieved from Arizona, N., & Rusmito, N. E. 2016. Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada Skripsi Mahasiswa Fakultas Hukum Unila Dan Implikasinya. Jurnal Kata Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya, 43, 1–10. Faisah, N. 2018. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Dalam Surat-Menyurat Di Kantor Kelurahan Layana Indah. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 33, 1–8. Fauzi, Bastanul. Rizal, F. 2019. Analisis Kesalahan Ejaan Dan Kalimat Dalam Skripsi Mahasiswa Universitas Brawijaya Sebagai Dasar Penentuan Strategi, Tujuan, Dan Bahan Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia Di Universitas Brawijaya. Bahastra, 41, 36–41. Jalal, M. 2012. Problematika Kesalahan Bahasa pada Penulisan Skripsi Mahasiswa Universitas Airlangga. Jurnal Ilmu Humaniora, 122, 92–104. Kurniasari, Nia Andrianti, V., & Isnaini, H. 2018. Analisis Kesalahan Ejaan Pada Salah Satu Judul Berita “ Isu Tka Digoreng Menjelang Pilpres ” Pada Surat Kabar Tribun Jabar Edisi 25 April 2018. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 14, 527–534. Lantuba, Yanis Men, G. L. & Y. N. 2017. Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan Dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rpp Guru Sekolah Dasar Kecamatan Ulujadi. Bahasantodea, 54, 106–121. Lasiratan, W. 2019. Pada Teks Dialog Siswa Kelas VIIC DI SMP NEGERI 4 Tolitoli. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 43, 35–48. Manaf, N. A. 2013. Kesalahan kalimat dalam teks eksposisi siswa kelas x sma adabiah padang. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 17, 1–9. Markhamah, & Sabardila, A. 2010. Analisis Kesalahan dan Karakteristik Bentuk Pasif. Surakarta Jagat ABJAD. N, D. A., Km, N., Sartika, A., Rasna, I. W., & Sudiara, I. N. S. 2014. Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia Pada Esai Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sebuah Kajian Ejaan, Diksi, Dan Struktur. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Undiksha, 2, 1–10. Nisa, Khoirun, I. S. 2017. Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Teks Terjemahan Mahasiswa. Basindo, 11, 1–13. Nisa, K. 2018. Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Berita Dalam Media Surat Kabar Sinar Indonesia Baru. Jurnal Bindo Sastra, 22, 218. Nurwicaksono Dwi Bayu, D. A. 2018. Analisis Kesalahan Berbahasa Indoonesia Pada Teks Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 22, 138–153. Prihantoro, E., & Fitriani, D. R. 2015. Modalitas dalam Teks Berita Media Online. Prosiding PESAT Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur, & Teknik Sipil, 6, 17–25. Rahmawati, L. E., Kartikasari, F., & Sukoco, Y. W. T. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa pada 20 Paket Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP 2012/2013. Jurnal VARIDIKA, 262, 129–140. Rahmawati Nur, & Didah, N. 2018. Makna Leksikal Dan Gramatikal Pada Judul Berita Surat Kabar Pos Kota Kajian Semantik. Jurnal Sasindo Unpam, 61, 39–54. Reza Qhadafi, M. 2018. Analisis Kesalahan Penulisan Ejaan yang Disempurnakan dalam Teks Negosiasi Siswa SMA Negeri 3 Palu. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 34. Retrieved from Anisa yuli rahma fitriani, dkk Analisis kesalahan penggunaan tanda baca BAHASTRA 19 Salam Sucipto, Sumardi, H. 2016. Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Tanya Dan Tanda Baca Titik Pada Teks Dialog Siswa. PedadidaktikA Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 32, 168–175. Sari Rika Dewi, Fadhilah, M. A., & Nucifera, P. 2019. Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Ebi Pada Kolom Opini Surat Kabar Serambi. Jurnal Samudra Bahasa, 21, 25–31. Sasongko Dwi Sempu. 2018. ANALISIS Kesalahan Bahasa Pada Proposal Kegiatan Mahasiswa Un Pgri Kediri 2016-2017. Jurnal Bahasa, Seni, Dan Pengajaran, 21, 29–34. Septina Lisdayanti. 2019. Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada Informasi Layanan Niaga Di Kota Bengkulu. Journal of Chemical Information and Modeling, 71, 27–32. Sihobing, B. M. 2017. Pembingkaian Berita Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Analisis Framing Berita Pemilihan Walikota Pekanbaru Di Surat Kabar Tribun Pekanbaru Dan Riau Pos. Jom Fisip, 42, 1–11. Sutrisna, D. 2017. Analisis Kesalahan Morfologi Bahasa Indonesia Dalam Surat Kabar Radar Majalengka Edisi 16 Dan 25 April 2016. Diglosia, 11, 16–33. Suwartini, I. 2014. Analisis Teks Eksplanasi Pada Media Masa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal B ahastra, XXXII1, 49–64. Usha, P., & Kader, N. A. 2016. Syntactic and Morphological Error Analysis in English Language among Secondary School Students of Kerala. IOSR Journal Of Humanities And Social Science IOSR-JHSS, 212, 99–103. Winata, N. T. 2019. Analisis Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia Dalam Media Massa Daring Detikcom. Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa Dan Sastra Indonesia, 42, 115–121. Yosi, W. 2014. Tajuk Rencana Harian Kompas Dan Media Indonesia Mengupas Nasib TKI Analisis Perbandingan Stuktur Teks. Jurnal Bahastra, XXXII81–108, 1–11. Yudha, W. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasadalam Karangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas Xi Smk Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2013/2014. Nosi, 23, 254–263. Yudha, W. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasadalam Karangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2013/2014. Nosi, 23, 254– ... Kedua, penelitian Fitriani & Rahmawati 2020 berjudul "Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Miring dalam Teks Berita Online Detiknews dan Tribunnews". Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan tanda baca dan huruf miring dikarenakan ketidakcermatan penyunting dalam menulis berita dan kurang memahami kaidah kebahasaan. ...Aca SuhendarDewi Herlina SugiartiSinta RosalinaPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kesalahan penulisan judul pada berita online dan Tujuan penelitian mendeskripsikan perbandingan hasil analisis kesalahan berbahasa yang ditemukan pada penulisan judul berita online dan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah berita online dan data yang ditemukan pada berita online tersebut terdapat kesalahan penulisan judul berupa kesalahan berbahasa pada Ejaan PUEBI, penggunaan kata perangkai dan kalimat tidak baku. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, observasi, studi pustaka, dan klasifikasi data pada 40 data dari 21 judul berita online dan 19 judul berita online dalam rubrik nasional isu lalu lintas dan kriminal. Teknik analisis data menggunakan teknik agih sisip, teknik lesap dan baca markah. Hasil analisis penelitian menunjukkan perbandingan kesalahan penulisan judul berita online memiliki keseluruhan kesalahan dari Ejaan PUEBI, Kata Perangkai, Kalimat Tidak Baku yaitu sejumlah 31 kesalahan sedangkan memiliki 41 kesalahan.... There are several factors causing language errors. According to Fitriania and Rahmawati 2020, language errors in printed media arise in editing process and writers' faults as a result of lack of understanding related to grammar rules. Furthermore, Ayudia et. ... Rustan EdhyMujahidin MujahidinThis study aims to describe and categorize the types of language errors in the Class VII Mathematics Electronic School Book BSE. The content analysis is a design chosen through a qualitative descriptive approach. The data source comes from BSE Mathematics Class VII. Data in the form of language errors related to speech errors, rules, and word choices in the Mathematics Electronic School Book. Data were collected using identification and categorization techniques in the corpus table. This study shows 43 language errors identified in BSE, consisting of 12 lapses, 21 errors, and ten mistakes. The results of this study become input for improving the use of language in electronic school books so that users can easily understand the meaning conveyed. Yazilmiwati YaacobSeminar Mata Pelajaran Umum Peringkat Kebangsaan yang bertemakan Harmoni, Integriti, Jati Diri, Akhlak dan Unggul atau dengan ringkasnya HIJAU adalah sinonim dengan tujuan subjek Mata Pelajaran Umum ditubuhkan oleh Kementerian Pengajian Tinggi iaitu penghayatan falsafah, nilai dan sejarah, penguasaan kemahiran insaniah, perluasan ilmu pengetahuan tentang Malaysia dan kemahiran pengurusan masyarakat yang bersifat praktikal seperti khidmat masyarakat dan kokurikulum. Selain itu, tema seminar ini juga selari dengan fasafah Pendidikan Negara iaitu “Pendidikan di Malaysia adalah suatu usaha berterusan ke arah memperkembangkan lagi potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu untuk mewujudkan insan yang harmonis dan seimbang dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Usaha ini adalah bertujuan melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu pengatahuan, berketrampilan, berakhlak mulia, bertanggungjawab dan berkeupayaan mencapai kesejahteraan diri serta memberi sumbangan terhadap keharmonian dan kemakmuran masyarakat dan negara.” Keharmonian, integriti, Jati diri dan akhlak yang baik bukanlah satu perkara yang mudah untuk dipupuk dalam diri seseorang. Ianya memerlukan penghayatan kepada ilmu falsafah, nilai-nilai etika dan peradaban seterusnya penghayatan kepada ilmu yang berkait dengan sejarah. Kursus falsafah misalnya merupakan alat untuk memurnikan budaya pemikiran dalam kehidupan serta menyedarkan pelajar tentang hakikat dan tujuan hidup manusia. Manakala kursus etika dan peradaban bertujuan mempersiapkan pelajar untuk menghayati etika dan peradaban yang wujud dalam masyarakat kepelbagaian etnik di Malaysia untuk memperteguhkan pemikiran kritikal dan analitikal mereka bagi menangani kehidupan yang lebih mencabar. Selain itu kursus ini juga mengajak pelajar menghayati sejarah, mengenal asal usul, mengambil iktibar dari sejarah yang berlaku, menyemai semangat patriotism, mengukuhkan perpaduan dan untuk membangunkan negara bangsa. Dengan penghayatan kepada ilmu yang dipelajari akan menjadikan pelajar berintegriti, memiliki jati diri dan akhlak yang baik seterusnya akan membawa kepada keharmonian hidup purpose of this study is to describe the form of written language errors that is often done by students. The research method used is descriptive analysis method. The research data is a scientific variety text made by students in the form of a review of the books they read. The results showed an error in the error category of a mistake in the form of and a form of lapses of The finding of errors in letter usage errors reached 183 items or the finding of errors in word writing errors reached 145 items or the findings of errors in the use of punctuation reached 68 items or error findings in writing elements uptake reached 28 items or These findings prove that the student competency of the Publishing Study Program in mastering Indonesian Spelling really needs to be improved. The results of language error analysis in this study can be used as teaching materials for learning Indonesian especially spelling material. Keywords Indonesian language errors, scientific texts, students Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa tulis yang sering dilakukan mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif analisis. Data penelitian ialah teks ragam ilmiah yang dibuat mahasiswa berupa ulasan terhadap buku yang dibacanya. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesalahan berbahasa kategori error 89,08 %, bentuk mistake 10,71%, dan bentuk lapses 0,2%. Temuan error pada kesalahan pemakaian huruf mencapai 183 item atau 43,16%, temuan error pada kesalahan penulisan kata mencapai 145 item atau 34,20%, temuan error pada pemakaian tanda baca mencapai 68 item atau 16,04%, temuan error pada penulisan unsur serapan mencapai 28 item atau 6,6%. Temuan-temuan tersebut membuktikan bahwa kompetensi mahasiswa Program Studi Penerbitan dalam penguasaan Ejaan Bahasa Indonesia sangat perlu ditingkatkan. Hasil analisis kesalahan berbahasa dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan ajar untuk pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi ejaan. Kata kunci kesalahan berbahasa Indonesia, teks ilmiah, mahasiswa Khairun NisaTujuan penelitian ini adalah 1 untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa dari segi ejaan, morfologi, sintaksis, dan semantik yang terdapat di dalam surat kabar Sinar Indonesia Baru; 2 untuk memberikan perbaikan kesalahan berbahasa dari segi ejaan, morfologi, sintaksis, dan semantik yang terdapat di dalam berita Sinar Indonesia Baru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak untuk memperoleh data dengan menyimak penggunaan bahasa dan teknik catat untuk mencatat kata atau kalimat untuk dianalisis. Hasil analisis mengenai analisis kesalahan berbahasa pada berita Sinar Indonesia Baru SIB edisi Desember 2017 dapat disimpulkan bahwa terdapat bentuk kesalahan berbahasa pada bidang ejaan, morfologi, sintaksis, dan semantik. Hasil penelitian ini yaitu pertama, bentuk kesalahan berbahasa yang ditemukan pada berita “4 Rumah Terbakar di Jalan Jermal VI Medan Denai“ di antaranya kesalahan dalam bidang ejaan sebanyak dua kesalahan, bidang morfologi enam kesalahan, semantik dua kesalahan dan sintaksis satu kesalahan. Kedua, bentuk kesalahan berbahasa yang ditemukan pada berita “Sekitar 300 Warga Asal Palas Terdeteksi Mengidap HIV Aids“ di antaranya kesalahan dalam bidang ejaan sebanyak satu kesalahan, bidang morfologi dua kesalahan , semantik satu kesalahan , dan sintaksis tiga kesalahan. Ketiga, bentuk kesalahan berbahasa yang ditemukan pada berita “Warga Secanggang Kecewa Proyek Air Bersih Dikutip Biaya Rp 100 PerKK“ di antaranya kesalahan dalam bidang ejaan sebanyak dua kesalahan, bidang morfologi tiga kesalahan, dan sintaksis dua Nisa Imam SuyitnoPenelitian ini bertujuan mesndeskripsikan kesalahan penggunaan pilihan kata, bentukan kata, dan struktur kalimat dalam teks terjemahan mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra UM 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa banyak melakukan kesalahan pada penggunaan pilihan kata aspek ketidaksesuaian, penggunaan bentukan kata, dan struktur kalimat. Temuan tersebut membuktikan bahwa mahasiswa kurang memerhatikan penggunaan tata bahasa dalam menerjemahkan teks dari BSu menuju BSa bahasa Inggris-bahasa IndonesiaNana Triana WinataPada penelitian ini menganalisis kesalahan ejaan bahasa Indonesia yang digunakan oleh media massa daring Detikcom edisi terbit tanggal 6 dan 8 September 2019. Data yang diambil dalam penelitian ini ada tujuh berita yang terbit pada tangga 6 dan 8 September 2019 pada pukul Tujuan dalam penelitian ini adalah 1 mengetahui jenis ejaan yang salah dalam penulisan berita daring Detikcom edisi terbit tanggal 6 dan 8 September 2019 pada pukul dan 2 menganalisis kesalahan ejaan bahasa Indonesia pada media massa daring Detikcom edisi terbit tanggal 6 dan 8 September 2019 pada pukul Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena pada penelitian ini mencari kesalahan ejaan bahasa Indonesia baik itu dari penggunaan huruf huruf miring, kata kata konjungsi, atau penggunaan tanda baca pada media massa daring. Bogdan dan Taylor dalam Moleong 20104 mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Kesalahan ejaan bahasa Indonesia yang digunakan oleh media massa daring Detikcom yang diterbitkan pada tanggal 6 dan 8 September 2019 pukul sebagian besar terdapat pada huruf miring penamaan istilah bahasa asing. Jenis kesalahan yang ditemukan pada edisi terbitan di atas adalah 1 kesalahan penggunaan huruf miring; 2 kesalahan penggunaan tanda baca; 3 kesalahan pengguanaan gabungan kata; dan 4 kesalahan penggunaan angka dan bilangan. Kesalahan ejaan bahasa Indonesia di media massa daring Detikcom dalam bentuk pedoman penulisan huruf, kata, dan tanda baca. Alber AlberSurat kabar, sebagai media informasi yang dibaca oleh berbagai kalangan, memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa sebuah bangsa. Sementara itu, pada surat kabar daerah atau nasional yang beredar, masih ditemukan kesalahan dalam penggunaan frasa. Kesalahan pun terjadi pada koran nasional setingkat Kompas. Kesalahan tersebut terjadi karena kurangnya perhatian terhadap kaidah kebahasaan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dikaji tentang kesalahan penggunaan frasa pada tajuk rencana surat kabar Kompas. Pada penelitian ini digunakan metode analisis isi content analysis yang bersifat preskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan hermeneutik. Data penelitian bersumber dari tajuk rencana surat kabar harian Kompas yang diambil secara acak. Data yang diteliti didokumentasi dengan cara dibaca, dicatat, selanjutnya disimpulkan, dan dikelompokkan berdasarkan kesalahan yang terdapat dalam bidang frasa. Berdasarkan analisis, kesalahan penggunaan frasa pada tajuk rencana surat kabar Kompas adalah penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir dan penggunaan preposisi yang tidak Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan Dalam Karya Ilmiah Dosen Universitas Bina DarmaS ArianaAriana, S. 2012. Kesalahan Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan Dalam Karya Ilmiah Dosen Universitas Bina Darma. Jurnal Ilmiah Bina Edukai, 52, Kesalahan Ejaan Dalam Karangan Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III 2 Mojoarum Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung Tahun AjaranP ArianiAriani, P. 2019. Analisis Kesalahan Ejaan Dalam Karangan Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III 2 Mojoarum Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2018/2019. Jurnal Pena SD, 51, Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Baca, dan penulisan Kata Pada Koran MercusuarR AriyantiAriyanti, R. 2019. Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Baca, dan penulisan Kata Pada Koran Mercusuar. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 44, 12-28. Retrieved from /article/view/12178/9361Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada Skripsi Mahasiswa Fakultas Hukum Unila Dan ImplikasinyaN ArizonaN E RusmitoArizona, N., & Rusmito, N. E. 2016. Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada Skripsi Mahasiswa Fakultas Hukum Unila Dan Implikasinya. Jurnal Kata Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya, 43, Kesalahan Berbahasa Indonesia Dalam Surat-Menyurat Di Kantor Kelurahan Layana IndahN FaisahFaisah, N. 2018. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Dalam Surat-Menyurat Di Kantor Kelurahan Layana Indah. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 33, 1-8.
1 Kenal pasti jenis kesalahan yang hendak dibetulkan sama ada 'kesalahan ejaan', 'kesalahan imbuhan', 'kesalahan istilah atau kata' atau 'kesalahan tatabahasa'. 2. Baca ayat berulang-ulang supaya anda dapat mengenal pasti kesalahan ayat itu. 3.
Kesalahanpenggunaan tanda baca terdapat di kalimat . a. pertama b. kedua c. ketiga d. keempat Kunci jawaban: C, kalimat ketiga tidak perlu menggunakan tanda koma. 10. "Siapa yang mendapat nilai 100, Pak! Tanda baca yang salah dalam kalimat di atas adalah . a. tanda petik dua di awal kalimat dan tanda seru b. tanda petik dua di awal
u9vAS.
  • 74sl8jzx4a.pages.dev/255
  • 74sl8jzx4a.pages.dev/30
  • 74sl8jzx4a.pages.dev/69
  • 74sl8jzx4a.pages.dev/17
  • 74sl8jzx4a.pages.dev/311
  • 74sl8jzx4a.pages.dev/83
  • 74sl8jzx4a.pages.dev/362
  • 74sl8jzx4a.pages.dev/159
  • 74sl8jzx4a.pages.dev/82
  • kesalahan tanda baca pada koran